Selamat Datang di Website Partabagsel Bersatu: Wadah Perhimpunan Masyarakat Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Padangsidimpuan, Padang Lawas dan Padang Lawas Utara. HORAS TONDI MADINGIN, SAYUR MATUA BULUNG..

PATRIOTISME BRIGJEN TNI ABDUL MANAF LUBIS: REFLEKSI HUT KEMERDEKAAN INDONESIA KE-79

 Oleh: Mahmun Syarif Nst, M.AP

Pendahuluan

Indonesia telah menempuh perjalanan panjang sejak meraih kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Setiap tahun, peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Indonesia menjadi momen penting untuk merenungkan perjuangan dan pengorbanan para pahlawan yang telah mempersembahkan hidup mereka demi kebebasan bangsa. Salah satu sosok pahlawan yang jarang dibicarakan namun memiliki kontribusi besar dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan adalah Brigjen TNI Abdul Manaf Lubis.

Peran dan Kontribusi Brigjen TNI Abdul Manaf Lubis

Brigjen TNI Abdul Manaf Lubis adalah seorang prajurit yang dikenal karena dedikasi dan keberaniannya dalam membela tanah air. Selama masa perjuangan kemerdekaan, beliau terlibat dalam berbagai operasi militer yang bertujuan untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia dari ancaman eksternal dan internal. Keberanian dan keteguhan hati Brigjen TNI Abdul Manaf Lubis dalam menghadapi musuh, serta kecerdasannya dalam merencanakan strategi perang, menjadikannya salah satu pahlawan yang dihormati dalam sejarah militer Indonesia.

Perjuangan Abdul Manaf Lubis tidak hanya terbatas pada medan pertempuran. Sebagai seorang pemimpin, beliau juga dikenal sebagai figur yang mampu memotivasi dan membangkitkan semangat juang para prajurit di bawah komandonya. Patriotisme yang ditunjukkannya tercermin dalam sikap dan tindakan sehari-hari, di mana kepentingan bangsa dan negara selalu menjadi prioritas utama.


Karir

Pada Agresi Militer Belanda ke-1, Lubis bersama LetkolRicardo Siahaan dan Lahiraja Munthe memimpin pasukan TNI dalam pertempuran di Lubuk Pakam, yang menimbulkan banyak korban di pihak pasukan Belanda. Pasukan pimpinan Lubis juga diketahui pernah bertikai dengan pasukan Maludin Simbolon. Setelah pertempuran, Lubis dan pasukannya menyeberangi Sungai Ular untuk melakukan serangan balasan terhadap Belanda yang telah menduduki Kota Tebing Tinggi. Setelah Perjanjian Renville, Lubis terus menerus mendapat tugas dari komandan sektornya.

Setelah kemerdekaan, Lubis dipercayakan untuk menjabat sebagai Panglima Kodam I/Bukit Barisan pada tahun 1961 hingga 1963. Jabatan terakhirnya adalah sebagai Perwira Tinggi Markas Besar Angkatan Darat untuk karier militer.

Sukacita Perang

Saat mau memasuki daerah pasukan Belanda, Manaf Lubis dengan pasukannya hendak mau melakukan penyerangan ke Stadiun Halaban daerah Asahan yang diduduki oleh tentara Belanda, Manaf Lubis beserta pasukan yang dipimpinnya berhasil menguasai Stadiun Halaban dari tentara Belanda, Manaf Lubis memerintahkan pasukannya untuk menyita senjata dan pelengkapan tentara Belanda yang ditinggalkan, Manaf Lubis memasuki salah satu ruangan di stadiun Halaban membuka sebuah lemari yang berisikan susu dan makanan, teringat lah Manaf Lubis akan istri dan anaknya yang baru saja dilahirkan sehingga Dia mengambil satu dan beberapa susu dan makanan ringan untuk diberikan kepada istri dan anaknya yang baru lahir. Manaf Lubis prajurit yang tangguh dan tidak gentar akan desingan peluru dan mortil yang diarahkan kepada dia dan pasukannya, tetapi melihat sebuah kaleng susu yang ditinggalkan dilemari dari tentara Belanda Dia teringat akan keluarga yang ditinggalkannya untuk kepentingan tugas negara.



Patriotisme dalam Konteks Kemerdekaan

Patriotisme yang ditunjukkan oleh Brigjen TNI Abdul Manaf Lubis memberikan kita contoh nyata tentang apa artinya mencintai dan berjuang untuk tanah air. Dalam konteks HUT Kemerdekaan Indonesia ke-79, patriotisme semacam ini menjadi refleksi penting bagi kita semua. Di era modern ini, di mana ancaman terhadap kedaulatan bangsa mungkin tidak lagi datang dalam bentuk agresi militer, semangat patriotisme tetap relevan dan dibutuhkan.

Patriotisme tidak hanya berarti kesiapan untuk mengangkat senjata demi negara, tetapi juga mencakup tanggung jawab untuk menjaga persatuan dan kesatuan, memajukan bangsa melalui pendidikan, ekonomi, dan sosial, serta melestarikan nilai-nilai luhur yang menjadi dasar berdirinya negara kita. Semangat juang yang diwariskan oleh Brigjen TNI Abdul Manaf Lubis harus terus hidup dalam setiap generasi, agar Indonesia dapat terus berkembang sebagai negara yang berdaulat dan dihormati di kancah internasional.

Refleksi HUT Kemerdekaan ke-79

Pada peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia yang ke-79 ini, mari kita renungkan kembali makna dari kemerdekaan itu sendiri. Kemerdekaan bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan awal dari upaya tanpa henti untuk membangun bangsa yang kuat, adil, dan makmur. Patriotisme seperti yang dicontohkan oleh Brigjen TNI Abdul Manaf Lubis mengajarkan kita bahwa cinta kepada tanah air harus diwujudkan dalam tindakan nyata, baik dalam bentuk kontribusi kepada masyarakat, menjaga integritas nasional, maupun dalam memperkuat kedaulatan negara di berbagai bidang.

Kesimpulan

Brigjen TNI Abdul Manaf Lubis adalah simbol dari patriotisme yang sejati. Pengabdiannya kepada negara dan dedikasinya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia memberikan kita pelajaran berharga tentang arti sebenarnya dari cinta tanah air. Dalam peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia ke-79 ini, semangat juang dan patriotisme beliau harus menjadi inspirasi bagi seluruh rakyat Indonesia untuk terus bekerja keras demi kemajuan bangsa. Mari kita jaga dan pelihara kemerdekaan ini dengan sepenuh hati, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh para pahlawan kita.


: